Pentingnya pembangunan masjid dalam masyarakat Indonesia memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Peran penting pembangunan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi umat Muslim di Indonesia.
Menurut KH. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden Republik Indonesia, pembangunan masjid adalah salah satu bentuk investasi spiritual bagi umat Islam. Beliau juga menambahkan bahwa masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan agama, tempat sosialisasi nilai-nilai keislaman, serta tempat untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Dalam pandangan Dr. KH. Ahmad Syafi’i Maarif, mantan Ketua Umum PBNU, pembangunan masjid juga memiliki peran penting dalam memperkuat identitas keislaman masyarakat Indonesia. Beliau menegaskan bahwa masjid harus menjadi tempat yang mampu menyatukan umat Muslim dan memperkuat rasa persaudaraan di tengah-tengah perbedaan yang ada.
Pembangunan masjid juga dianggap penting dalam memperkuat ekonomi umat Muslim. Menurut Prof. Dr. Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pertimbangan MUI, masjid dapat menjadi pusat pengembangan ekonomi umat melalui program-program pemberdayaan ekonomi seperti pengembangan wirausaha dan pelatihan keterampilan.
Selain itu, pembangunan masjid juga memiliki peran penting dalam memperkuat keberagaman dan toleransi antar umat beragama. Menurut Dr. KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU, masjid harus menjadi tempat yang mampu membangun dialog antarumat beragama dan memperkuat rasa saling menghormati antarumat berbeda keyakinan.
Dari semua pandangan dan pendapat para pakar dan tokoh agama di atas, dapat disimpulkan bahwa pembangunan masjid memiliki peran yang sangat penting dalam memperkuat kehidupan keagamaan, sosial, ekonomi, dan politik masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai umat Muslim di Indonesia harus bersama-sama mendukung pembangunan masjid agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Semoga pembangunan masjid terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan umat dan bangsa.